Institutional Repository telah banyak menarik perhatian kalangan peneliti, akademisi, perguruan
tinggi, dan lembaga riset. institutional repository beriisikan artikel junal, tesis, dan disertasi, serta berbagai aset universitas. Beberapa lembaga
akademik telah mengangkat institutional repository
sebagai grand thame mereka atau aset
penting dari hasil institusi lembaga tersebut. Berdasarkan hal tersebut
menunjukan bahwa pentingnya pengembangan institutional
repository menjadi kesadaran bersama.
Repository diartikan sebagai tempat untuk menyimpan (archiving).
Sedangkan institutional bermakna kelembagaan atau yang dimiliki oleh lembaga seperti
universitas atau lembaga lainnya. Dapat disimpulkan Institutional
Repository sebagai tempat penyimpanan dari setiap
aset perguruan tinggi dan sebagai upaya untuk membuat inovasi dan terobosan
baru dalam membangun sarana atau database online komunikasi ilmiah yang dapat
diandalkan dan berkelanjutan dengan menggunakan teknologi informasi.
Pemahaman lebih konkrit mengenai repository, salah satu contoh yang ada
ialah Institutional Repository UIN Syarif Hidayatullah
(repository.uinjkt.ac.id). Repository yang dikembangkan oleh UIN Syarif
Hidayatullah, dilisensikan oleh Creative Commons Attribution-NonCommercial
4.0, Internaional License menggunakan Dspace. Koleksi yang ada saat ini
mencapai 35039 item dalam berbagai jenis karya ilmiah sivitas akademik (dosen
dan mahasiswa, research student baik Master maupun PhD) seperti artikel jurnal,
review, buku (per-bab atau keseluruhan), buku pedoman praktikum, disertasi, laporan
penelitian, laporan pengabdian masyarakat, materi kuliah, prosiding
workshop/lokakarya/seminar, skripsi,
tesis, dan masih banyak lagi. Semua masyarakat luas dapat mengakses repository
ini dengan mudah dan gratis.
Keberadaan
repository ini tidak terlepas dari konteks komunikasi ilmiah dan open access,
yaitu dimana proses komunikasi ilmiah
yang dapat menyentuh seluruh lapisan komunitas akademis di seluruh
dunia, terbuka secara gratis, dan berkesinambungan. Seperti dalam salah satu
koleksi Post Print yang berjudul “Komunikasi Dalam Organisasi Perpustakaan“
dengan penulis Nurul Hayati ini menjelaskan bahwa: Komunikasi adalah suatu
proses peyampaian berbagai pikiran dan ide dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi memiliki beberapa unsur diantaranya sumber, komunikator, pesan,
saluran, dan efek. Berdasarkan sifat dan jumlah komunikasi menurut
Onong Uchyana Effendy, komunikasi dapat digolongkan ke dalam tiga kategori,
yaitu komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, dan komunikasi massa. Dan
hasil komunikasi yang ada akan memberikan kepuasan, yang bisa
terdiri dari kepuasan dengan pekerjaan, kepuasan dengan ketepatan informasi,
kepuasan dengan kemampuan sesorang yang menyarankan penyempurnaan, kepuasan
dengan efesiensi bermacam-macam dari saluran komunikasi, kepuasan dengan kualitas
media, kepuasan dengan cara komunikasi teman sekerja, dan kepuasan dengan
keterlibatan dalam komunikasi sebagai suatu kesatuan.
Walaupun ini merupakan dari pembahasan mengenai komunikasi dalam organisasi perpustakaan
tetapi dari isi pembahasan dalam tulisan ini juga menyangkut dalam pembahasan
kali ini, yaitu berupa komunikasi ilmiah dalam repositoy, yang dimana keduanya membahas mengenai peran dari komunikasi dalam penyampaiannya.
Komunkasi
ilmiah yang ada pada repository termasuk kedalam golongan komunikasi media massa yang
dilakukan melalui alat elektronik. Komunikasi yang terjadi,
secara komunikasi individual terjadi ketika seorang pemakai memahami fungsi
dari setiap ikon atau tombol dalam halaman website. Dan komunikasi interpersonal
terjadi pada halaman website atau pembuat website memberikan instruksi cara
penggunaan atau informasi lainnya. Serta komunikasi extraorganizational yang
terjadi antara website repository dengan penulis. Metode komunikasi dalam
repository berupa tertulis yaitu berupa keterangan-keterangan yang dapat
dipahami pemakai dan memang selayaknya dari repository itu berupa tulisan hasil karya ilmiah sivitas akademik.
Dan dari hasil semua komunikasi yang ada akan memberikan kepuasan terhadap penulis
dan juga pembaca, dalam pihak penulis akan merasa senang apabila hasil karya
ilmiah yang dipublikasikan dapat
bermanfaat dan membuat nama penulis menjadi terkenal juga. Serta dari pihak
pemakai atau pembaca karya ilmiah repository dapat membantu mereka dalam
mendapatkan informasi yang bisa membuat mereka menjadi berkembang melalui
tulisannya maupun pemikirannya. Dan ini juga bisa termasuk terhadap kepuasan
dengan keterlibatan dalam komunikasi sebagai suatu kesatuan.
Peran
dari komunikasi sangat penting disetiap organisasi termasuk juga dalam institutional
repository, karena setiap isi, tampilan dan tujuan tidak dapat dilakukan tanpa
adanya komunikasi. Sebab repository itu melibatkan komunikasi untuk setiap
aktivitas pemakai secara tertulis. Dengan proses komunikasi yang efektif akan
memudahkan bagi setiap pihak dalam mengetahui dan memahami maksud dari
keinginan yang berkepentingan dengan repository.
Wah terimakasih atas informasinya.
BalasHapusSangat bermanfaat sekali 😊😊
BalasHapusbarakillah fii ilm, Ummi
BalasHapus