Perpustakaan umum merupakan salah satu bentuk
layanan informasi bagi masyarakat dengan visi terciptanya masyarakat melek
informasi dan masyarakat cerdas, sehingga keberadaannya harus dapat dimanfaat
dengan sebaik-baiknya oleh berbagai kelompok masyarakat dalam mengakses
informasi. Kehadiran perpustakaan umum di tengah masyarakat diharapkan dapat
melayani kebutuhan masyarakat akan berbagai sumber informasi.
Perpustakaan Umum merupakan
perpustakaan yang melayani seluruh lapisan masyarakat tanpa membedakan latar
belakang, status sosial, agama, suku, pendidikan dan sebagainya. Konsep dasar
perpustakaan umum adalah didirikan oleh masyarakat, untuk masyarakat, dan
didanai dengan dana masyarakat. Perpustakaan umum sebagai sarana pendidikan
untuk mendidik dari sendiri dengan kata lain tempat mendapatkan pendidikan
nonformal, mempunyai tugas untuk menghimpun, memelihara dan mendayagunakan
bahan perpustakaaan untuk kepentingan masyarakat Indonesia.
Ruang perpustakaan merupakan sarana
yang penting dalam penyelenggaraan perpustakaan karena dalam ruang ini segala
aktivitas dan program perpustakaan dirancang dan diselenggarakan. Suatu
perpustakaan bukan hanya menyediakan ruang kemudian mengisi dengan koleksi
tetapi juga harus memperhatikan lokasi perpustakaan, aspek penataan ruang,
penataan perabot dan perlengkapan, alur petugas dan penerangan.Penataan ruangan
perpustakaan harus menarik dan fungsional karena untuk memikat perhatian
pemustaka agar mau datang ke perpustakaan.
Tata ruang adalah penataan atau
penyusunan segala fasilitas di ruang atau gedung yang tersedia (Bafadal, 2009:
163). Tata ruang adalah pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat
perlengkapan kantor, serta perabot kantor pada tempat yang tepat sehingga
pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman leluasa dan bebas bergerak, sehingga
tercapai efisiensi kerja (Sedarmayanti , 2001: 125).
Perencanaan tata ruang yang baik tentunya dapat
menciptakan suasana lingkungan kerja yang mendukung dan memudahkan segala
kegiatan dan layanan yang disediakan oleh perpustakaan, serta mampu mendukung
kinerja perpustakaan secara keseluruhan baik bagi petugas maupun bagi
pengunjung perpustakaan. Selain itu dapat juga menciptakan keadaan lingkungan
yang kondusif sehingga dapat mendukung bagi kenyamanan dan kelancaran kinerja
pustakawan didalamnya, yang hingga pada ujungnya berpengaruh pada hasil
produktifitas pustakawan diberikan kepada pelanggan
Berikut ini terdapat beberapa prinsip umum
tata ruang dan perabot pada sejumlah area yang ada di perpustakaan umum, yaitu
:
1. Area Penerimaan
Area penerimaan merupakan bagian terdepan dari
sebuah perpustakaan, oleh sebab itu area penerimaan harus ditata dengan baik,
sehingga dapat memberikan kesan menarik dan kepada pemustaka yang baru datang
ke perpustakaan.
2. Area Koleksi
Perpustakaan umum menerapkan sistem layanan
terbuka (open access), untuk penataan ruang di area ini, koleksi perpustakaan
dikelompokkan tersendiri dan terpisah dari area membaca atau menyebar di area
membaca, agar pemustaka dapat leluasa dalam mencari koleksi yang ingin
digunakan serta tidak menggangu pemustaka lain yang sedang membaca.
3. Area Membaca
Di sebuah perpustakaan umum area membaca
merupakan area penting, karena disinilah pemustaka menghabiskan waktunya saat
mengakes informasi di perpustakaan. Jenis area membaca ada 3 yaitu : area
membaca individu, ditujukan untuk pemustaka yang serius, untuk mempelajari
suatu atau menyelesaikan tugas tertentu. Area membaca berkelompok, untuk
pemustaka yang ingin melakukan diskusi. Area membaca santai, untuk pemustaka
yang bertujuan berekreasi dan kesenangan.
4. Area Multimedia/Audiovisual
Area ini umumnya ditempatkan dalam satu
kelompok tersendiri dan terpisah dari area yang lainnya, karena agar tidak
menganggu pemustaka lain yang sedang membaca.
5. Area Kerja Petugas
Area ini harus dilengkapi dengan perabot dan
fasilitas yang menunjang, agar mendukung petugas dalam melakukan kegiatannya
secara efektif dan efisien.
6. Area Penunjang
Area ini diperlukan untuk mendukung kenyamanan
pengguna perpustakaan serta mendukung kelancaran kegiatan sehari-hari
perpustakaan. Area ini umumnya ditempatkan terpisah dari area lainnya.
Penataan ruangan dan perabot perpustakaan yang tepat,
mampu menukung upaya mewujudkan citra perpustakaan umum masa kini. Berikut ini adalah
beberapa strategi lanjutan agar dapat meningkatkan peran perpustakaan umum
sebagai pusat kegiatan masyarakat.
1. Fleksibilitas Fungsi Perpustakaan Umum
Pada saat ini, perpustakaan bukan hanya sebuah
pusat informasi saja, tetapi perpustakaan hendaknya dapat berperan aktif
sebagai sebuah pusat kegiatan masyarakat. Sehingga penataan ruang perpustakaan
umum harus dapat digunakan untuk berbagai kegiatan lain disamping membaca dan
mengakses informasi, misalnya :
a) Kegiatan lomba yang berkaitan dengan literasi informasi
yang dapat menigkatkan minat baca masyarakat, seperti lomba bercerita, lomba
menulis cerpen, lomba membaca puisi, ber-story telling dll.
b) Pusat informasi pengembangan karir dan
lowongan pekerjaan, seperti kegiatan kursus yang dibuka untuk masyarakat umum
dalam berbagai bidang keterampilan.
c) Kegiatan temu pengarang serta peluncuran buku
atau bedah buku, dimana masyarakat dapat bertemu dengan pengarang buku dan
dapat berdialog tentang buku-buku hasil karyanya
Untuk menunjang kegiatan di atas, maka diperlukan
adanya area yang cukup luas dan fleksibel untuk berbagai fungsi tersebut.
Dengan semakin meningkatnya fungsi perpustakaan, maka diperlukan penambahan
fasilitas penunjang, seperti kantin, yang menyediakan makanan dan minuman,
sehingga dapat memenuhi kebutuhan para pemustaka yang meluangkan waktu cukup
lama di perpustakaan.
2. Aspek Ramah Lingkungan dalam Desain Tata Ruang
Perpustakaan Umum
Sebagai sebuah pusat kegiatan masyarakat,
perpustakaan umum hendaknya mampu menjadi contoh praktek perencanaan ramah
lingkungan, seperti :
a) Optimalisasi sistem pencahayaan dan
pengudaraan buatan, desain ruang perpustakaan harus berupaya dalam memanfaatkan
sumber cahaya matahari dan pengudaraan alami secara efektif dan efisien.
b) Efisiensi Energi
Efisiensi energi dapat dicapai dengan menggunakan
penerangan buatan dan sedapat mungkin hanya menggunakan penerangan alami di
siang hari, hal itu dilakukan agar penggunaan peralatan listrik dapat hemat
energi.
c) Pengelolaan Sampah
Perpustakaan umum dapat menerapkan sistem pengelolaan
sampah, kegiatan tersebut dapat digunakan kembali untuk bahan dekorasi dan
kegiatan keterampilan anak-anak.
d) Ruang Terbuka Hijau
Ruang terbuka hijau memiliki peranan sebagai ruang
interaksi sosial dan ruang insidentil, sehingga dapat mendorong peran perpustakaan
umum sebagai pusat kegiatan masyarakat.
3. Pemanfaatan Teknologi Dalam Pengelolaan
Perpustakaan
a) Perkembangan Koleksi
Karena perkembangan teknologi, maka koleksi perpustakaan
tidak hanya berbentuk koleksi cetak saja, melainkan koleksi non cetak atau
digital, seperti kaset, video, CD, DVD, mikrofilm. Serta harus diantisipasi
dengan perabot penyimpanan yang memadai serta peralatan untuk pemanfaatam
koleksi tersebut, seperti komputer, video/CD/DVD player, dll.
b) Internet
Untuk memenuhi kebutuhan akses internet, perpustakaan
umum perlu meningkatkan jumlah komputer yang terhubung dengan jaringan
internet, serta memerlukan area yang memadai.
c) Sistem Pelayanan
Perpustakaan perlu mengantisipasi pergantian sistem
katalog menjadi sistem katalog digital, sehingga pelayanan sirkulasi dapat
memanfaatkan teknologi dan tidak lagi melalui pencatatan secara manual.
d) Sistem Keamanan
Penggunaan sensor pengaman pada pintu keluar perpustakaan
dapat mendeteksi koleksi yang keluar dari peprustakaan, sehingga dapat
mengurangi kemungkinan kehilangan koleksi perpustakaan.
4. Pengembangan Perpustakaan Umum Dengan
Partisipasi Masyarakat
Perpustakaan umum masa kini diharapkan mampu
berperan penting sebagai pusat kegiatan masyarakat dan merupakan fasilitas
milik bersama, sehingga masyarakat merasa menjadi bagian dari perpustakaan
umum, masyarakat dapat dilibatkan dalam berbagai upaya seperti berikut :
a) Merencanakan bangunan atau ruang perpustakaan
Pada saat melakukan perancangan perpustakaan, masyarakat
dapat diminta memberikan masukan terhadap desai perpustakaan, sehingga aspirasi
mereka dapat tertampung dalam desain tersebut.
b) Menata isi perpustakaan
Masyarakat dapat dilibatkan dalam membantu penyusunan
koleksi perpustakaan di bawah bimbingan pustakawan. Sehingga secara tidak
langsung dapat mengajarkan masyarakat bagaimana penataan koleksi di
perpustakaan.
c) Mengelola Perpustakaan
Masyarakat yang memiliki waktu dapat dilibatkan dalam
kegiatan pengelolaan perpustakaan sehari-hari, sehingga diharapkan dapat
memotivasi masyarakat untuk memanfaatkan perpustakaan.
d) Mengadakan kegiatan di perpustakaan
Masyarakat
yang ada di sekitar perpustakaan dapat didorong untuk mengadakan berbagai
kegiatan dengan memanfaatkan ruang perpustakaan, sehingga perpustakaan umum
akan menjadi lebih terasa perannya di masyarakat
Daftar Pustaka
Diambil dari : https://ojs.unud.ac.id/index.php/d3perpus/article/view/14710/9942 (diakses pada 09 Januari 2019).
(diakses pada 09 Januari 2019).
Terimakasih infonya Ummi
BalasHapusTulisannya bagus kak. Mantap!
BalasHapusReview Buku Eka Kurniawan: Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas #YangMahaSalah